Pagi itu aku duduk seorang diri di bawah tangga sebuah pasar tradisional di kota pahlawan. Rasa kantuk di pagi hari setia bersamaku dengan sedikit sebal karena menunggu seorang teman. Lama sekali.
Lima puluh menit setelah itu akhirnya temanku menunjukkan batang hidungnya, oh lega.
Kami mulai masuk ke dalam pasar tradisional semi modern itu.
Awal kami masuk, deretan toko kosmetik menyapa kami. Temanku mengalihkan pandangan karena kami amat menggilai kosmetik, sangat bertentangan dengan isi dompet.
Ku teringat sesuatu,
Bergegaslah kami mencari toko pigora.
"Untuk apa pigora?", tanyanya bingung.
"Aku ingin menghadiahi seseorang di pernikahannya esok.", jawabku.
Kami melanjutkan langkah.
Kutemukan toko pigora di ujung, selain menjual pigora toko tersebut juga menjual berbagai souvenir dan kerajinan untuk mahar pernikahan. Aku meleleh melihatnya.
Ya! Lalu kuambil sebuah pigora berwarna putih susu. Sepertinya ini cocok.
Sambil menunggu penjual, aku dan temanku melihat-lihat berbagai macam benda cantik disana.
"Apakah sebentar lagi fah?", tanyaku dalam hati.
"Dengan siapa?", pertanyaan selanjutnya.
Temanku mengambil sebuah amplop undangan dengan desain feminim, klasik, tapi juga terkesan seksi.
"Nanti kalau kamu menikah undang aku pakai ini ya?", canda temanku.
"(Sambil tertawa) aku menikah dengan apa?", umpanku.
Bukan dengan siapa melainkan dengan apa, terkesan sangat mustahil mendapatkan seseorang yang se-iman dan se-pemikiran.
Bodoh, aku enggan memikirkannya lagi.
Si penjual datang, membungkus pigora yang kupilih, ku bayar. Aku dan temanku melanjutkan langkah menjelajahi pasar.
Tiga langkah di depan kami berjajar-jajar gaun pengantin putih berkilauan menyiksa mata, "indahnya!", gumamku.
"Bagus ya?", tanya temanku dengan tanpa berkedip melihat gaun-gaun itu.
"Ah biasa saja. Tidak ada model berhijab ya?", sahutku.
"Pasti ada lah", jawab temanku sedikit menggoda.
Mengapa beberapa hal berbicara tentang pernikahan? Seakan sengaja menyiksaku.
Hmmm.. Apakah point penting seluruhnya adalah "Pernikahan" ?
Aku sedikit irih dengan temanku, dia memiliki seseorang yang special di hatinya. Hanya sedikit irih, sedikit saja.
Hari berlalu begitu cepat, aku berusaha melupakan point penting hari itu, agar aku tenang. Tidak curang kan?
Gooooooooood.....👍👍👍👍
BalasHapus