Translate

Selasa, 21 Februari 2017

Ceritakan Padaku

Belum saatnya pergi jauh,
Belum.
Sampai kapan menunda?

Malam ini ku perhatikan seseorang yang sedang sibuk memilih minuman, minuman di lemari pendingin sebuah minimarket.
Wanita itu mengambil sekotak susu coklat, lalu bergerak maju-mundur dari pintu lemari pendingin. Aku mengira ia kebingungan memilih rasa susu.
Ah rupanya ia mengembalikan susu coklat itu, bergegas menutup pintu lemari es, membuka pintu lemari es di seberangnya, dan happp..ia mengangkat minuman sari buah jeruk (jus).
Ugh.. secepat itu ia mengubah pilihan.
***
Aku menemukan adanya tatapan kebingungan di depanku, kaca lemari es pendingin minuman.
Selang 2 menit, tatapan itu berubah yakin, dan mengambil pilihannya.
Oh, rupanya wanita ini pandai membuat keputusan.
Aku meremas dua buah mie instant yang ada di kedua tanganku,
Aku terdiam,
"Mengapa aku tidak bisa melakukan sesuatu seperti wanita itu?", eranganku dalam hati.

Bukan terhitung hari ataupun bulan, ini sudah hitungan tahun, tetap saja aku belum bisa memutuskan sesuatu untukku, bukan, untuk hidupku.

***
Wanita itu segera menjauh dari pintu lemari pendingin, berjalan beriringan denganku, "ayo ke kasir".
Aku melangkah terbata-bata, pikiranku sangat sibuk, sibuk memikirkan kalimat terburuk untuk mengatai diriku.

Tidak ada yang tahu isi hati manusia,
Boleh jadi apa yang kulihat bukan keinginan yang sebenarnya. Boleh jadi pula semua itu hanya sebatas keinginan, keinginan untuk merasakan sesuatu yang berbeda dari 'biasanya'.

Ku hembuskan nafas,
Ah iya, sesuatu yang berbeda dari 'biasanya'. Apa?
Hidupku hanya satu warna, bisa kau temui aku seperti Color Overlay dalam Layer Style pada software Photoshop.
Jangan mengutuk aku menjadi seseorang yang menyedihkan, aku masih sanggup tertawa. Ceritakan padaku, bagaimana bisa aku jatuh hati padanya, aku akan tertawa. (Nur Cholifah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar